Mudah
dijangkau atau dekat dengan rumah serta harga yang murah adalah dua hal
yang menjadikan Alfamart, Carrefour dan Indomaret dipilih oleh konsumen
sebagai tempat yang paling sering dikunjungi untuk berbelanja di
supermarket/hipermarket. Di samping tentunya karena banyak pilihan dan
tempatnya nyaman. Demikian laporan yang terungkap dari hasil survei yang
dilakukan SurveyOne belum lama ini.
Survei yang melibatkan 1.400 responden di empat kota besar (Jakarta,
Surabaya, Medan, dan Makassar) ini menyingkap apa yang menjadi faktor
terpenting dalam pemilihan jasa untuk beberapa kategori. Menarik
dicermati bahwa untuk jasa yang dikunjungi secara rutin, konsumen lebih
mempertimbangkan masalah lokasi. Pertimbangan utama akan berbeda bila
jasa itu tidak dibeli atau dikunjungi secara rutin semisal penerbangan
atau asuransi.
Jika supermarket adalah tempat aktivitas rutin berbelanja, maka bank
adalah tempat aktivitas rutin yang berhubungan dengan keuangan. Maka
dari itu, tak heran jika BRI, BCA, Mandiri dan BNI adalah deretan nama
bank yang paling banyak dipilih konsumen untuk menyimpan uangnya. Jarak
yang dekat dengan rumah adalah pertimbangan konsumen untuk memilih bank.
Dibandingkan bank lainnya, keempat bank tersebut memang memiliki
jaringan cabang paling luas yang menyebar hingga ke setiap sudut kota,
sehingga memudahkan konsumen untuk mengunjunginya.
Namun, konsumen tidak hanya melihat kedekatan lokasi sebagai
pertimbangan utama. Ada juga yang memperhatikan kualitas pelayanan
serta bank yang terpercaya sebagai faktor terpenting dalam memilih
sebuah bank. Bagusnya, faktor ini juga sudah dimiliki dengan baik oleh
keempat bank tersebut.
Sementara itu, penerbangan adalah jasa yang tidak rutin digunakan
oleh sebagian besar konsumen. Ditambah lagi dengan daya beli konsumen
Indonesia yang relatif masih rendah hingga saat ini. Karenanya,
kebanyakan penumpang pesawat lebih mengutamakan faktor harga tiket yang
murah. Faktor ini menempati urutan teratas melampaui faktor pelayanan
yang baik, bahkan faktor keamanan.
Dalam hal jasa penerbangan, Lion Air paling banyak dipilih oleh
penumpang Indonesia. Maklum, maskapai ini memang dikenal sebagai pelopor
tarif murah di Indonesia. Dengan melakukan efisiensi di berbagai pos
pengeluaran, termasuk tidak memberikan makanan bagi penumpang seperti
yang dilakukan maskapai lainnya, Lion Air mampu menawarkan tarif
terjangkau bagi masyarakat luas.
Tidak ingin terbawa arus persaingan tarif murah, Garuda Indonesia
mencoba bertahan dengan strategi pelayanan yang lebih baik. Sebab, tidak
semua penumpang Indonesia asal pilih pesawat yang murah. Masih banyak
penumpang yang lebih memperhatikan faktor pelayanan dan keamanan.
Strategi ini ternyata cukup efektif sehingga masih banyak konsumen yang
memilih Garuda untuk jasa penerbangan. Garuda menempati urutan kedua
setelah Lion Air sebagai penerbangan yang paling banyak dipilih.
Sama halnya dengan jasa penerbangan, rumah sakit bukanlah tempat
untuk dikunjungi secara rutin. Umumnya masyarakat Indonesia berasal
dari kelas sosial ekonomi menengah-bawah, karena itu faktor biaya
menjadi pertimbangan utama dalam memilih rumah sakit. Tapi, lantaran
kondisi darurat agar pasien cepat tertangani, maka banyak juga konsumen
yang lebih mengutamakan jauh-dekatnya lokasi rumah sakit. Sementara itu,
fasilitas dan pelayanan yang diberikan rumah sakit cuma diperhatikan
oleh konsumen tertentu sebagai faktor terpenting dalam memilih rumah
sakit.
Selanjutnya, hingga saat ini asuransi belum menjadi kebutuhan vital
bagi sebagian besar konsumen Indonesia. Kondisi itu tampak jelas dari
masih kecilnya tingkat penetrasi asuransi di Indonesia. Kalau toh
memiliki produk asuransi, kebanyakan itu bukan karena kesadaran sendiri.
Ini terlihat dari jawaban responden yang lebih banyak menyebut dari
kantor sebagai alasan memilih asuransi. Artinya, asuransi yang mereka
miliki merupakan fasilitas dari kantor.
Premi yang murah juga merupakan faktor terpenting dalam memilih
asuransi, disusul oleh faktor terpercaya dari asuransi yang
bersangkutan. Di sini, Bumiputera dan Jamsostek bisa menempati urutan
teratas sebagai asuransi yang paling banyak dipilih konsumen. Karena
Bumiputera memiliki premi yang terjangkau oleh sebagian besar konsumen;
sedangkan Jamsostek, hampir semua perusahaan mengasuransikan karyawan
atau buruhnya dengan asuransi ini.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa konsumen dalam memilih sebuah jasa
sering kali tidak berdasarkan karena merek terkenal. Justru kemudahan
dalam mendapatkan jasa itu serta harga terjangkau yang dijadikan
pertimbangan utama. Oleh karena itu, agar bisa dipilih oleh konsumen,
maka jasa tersebut tidak cukup hanya bermodalkan brand awareness, tetapi juga tingkat availibility yang
tinggi sehingga memudahkan konsumen untuk mendatanginya. Apalagi jika
hal ini ditunjang pula dengan harga yang terjangkau. (Anang Ghozali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar