Kamis, 18 Oktober 2012

Perkembangan Global Marketing Research

Salah satu bisnis yang saat ini sedang “naik daun” adalah bidang riset pemasaran (marketing research). Hal ini disebabkan keadaan pasar yang selalu dinamis menuntut para pelaku pasar untuk selalu melakukan riset. Dengan marketing research, kita dapat menyelidiki posisi merek kita di pasar, mengetahui selera atau kepuasan konsumen, ataupun mengurangi risiko kegagalan ketika mengeluarkan produk baru.
Market Research terdahulu menyatakan bahwa tingkat pembelian tergantung dari household expenditures. Namun, sekarang hal tersebut tidak dapat menjadi patokan lagi. Semakin bervariasinya jenis produk dan tingkat kemampuan beli yang beragam dari para konsumen menjadikan riset pemasaran semakin diperlukan.
Perkembangan marketing research tidak hanya dari sisi pasarnya, dari sisi metode riset yang digunakannya pun ikut berkembang. Sejak internet telah menjadi bagian dari aktivitas kehidupan sehari-hari, online survey telah menjadi tren bagi semua biro riset global. Sekarang perkembangan mutakhir dalam metode riset pemasaran adalah apa yang dikenal dengan etnografi.

Etnografi adalah metode riset yang menggunakan observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial dan budaya sehari-hari. Etnografi berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang membuat manusia melakukan sesuatu. Karena alasan itulah metode etnografi ini mulai dilirik dunia bisnis riset konsumen untuk membantu mengungkapkan keinginan konsumen terdalam—yang sering tidak bisa didapatkan dari metode riset konsumen lainnya seperti survei atau focus group.

Baik di tingkat global maupun nasional, industri jasa di bidang riset pemasaran terus berkembang seiring dengan semakin tingginya kompetisi pasar dewasa ini. Berdasarkan data dari Esomar yang dimuat di Marketing News edisi Juli 2008, pasar global untuk marketing research tumbuh 5%; dari 23,43 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2005 menjadi 24,62 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, data tersebut mencatat 10 negara yang memiliki belanja riset pemasaran terbesar dengan menguasai hampir 80% dari total global marketing research. Dari 10 top negara tersebut, Amerika Serikat mencatat sebagai pembelanja riset pemasaran terbesar yang nilainya pada tahun 2006 mencapai 8,23 miliar dolar AS. Kemudian pada tahun 2007, nilainya meningkat 6% menjadi 8,6 miliar dolar AS.
Saat ini di Amereka Serikat sendiri terdapat 200-an perusahan riset besar. Dari 200 perusahaan tersebut, terdapat 50 top perusahaan riset yang menguasai 90% pasar di negara itu. The Nielsen Co adalah perusahaan riset dengan revenue terbesar saat ini. Perusahaan yang bermarkas di New York, AS tersebut mencatat penghasilan sebanyak 2,17 miliar dollar AS pada tahun 2007.

Nielsen adalah perusahaan informasi dan media global yang menawarkan jasa ke lebih dari 100 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 42.000 orang. Perusahaan ini memiliki 11 unit bisnis yang bergerak di bidang riset, satu di antaranya adalah AC Nielsen yang menawarkan jasa riset kepada perusahaan manufaktur, retailer dan sales agency, serta untuk produk dan jasa. Unit bisnis lainnya adalah Nielsen Media Research yang dikenal dengan pengukuran rating program acara televisi. Kemudian ada Nielsen Mobile, Nielsen Online, Nielsen Entertainment, Media Solution dan lainnya.

Perusahaan riset peraih revenue terbesar kedua adalah IMS Health Inc. Peusahaan yang didirikan pada tahun 1954 lalu ini meraih revenue sebesar 800 juta dolar AS pada tahun 2007. IMS merupakan perusahaan yang memimpin jasa riset di industri farmasi dan alat-alat kesehatan, terutama untuk jasa market intellegent. Selain riset pasar, jasa lain yang ditawarkannya adalah mengukur efektivitas sales force, kemampuan optimalisasi portofolio, dan brand management. Saat ini jasa-jasa tersebut telah ditawarkan ke lebih dari 100 negara.

Selanjutnya, negara pembelanja terbesar kedua untuk kegiatan riset pemasaran adalah Inggris, nilainya 2,37 miliar dolar AS pada tahun 2006. Kemudian Perancis dengan pangsa sebesar 2,21 miliar dolar AS; dan Jerman sebesar 2,2 miliar dolar AS. Di lingkup negara Eropa, ketiga negara ini memiliki kontribusi hingga 67,8% dari total belanja marketing research di kawasan Eropa yang mencapai 10,6 miliar dolar AS.
Di kawasan Asia Pasifik, Jepang menempati posisi teratas sebagai pasar  marketing research terbesar. Pada tahun 2006, telah membelanjakan untuk kegiatan riset pemasaran sebesar 1,38 miliar dolar AS. Berikutnya adalah China dengan pangsa pasar sebesar 583 juta dolar AS; dan Australia sebesar 532 juta dolar AS.

Kegiatan marketing research juga semakin meningkat di Indonesia. Baik dilakukan secara in-house maupun menggunakan jasa perusahaan riset. Pasarnya pun kini semakin berkembang. Indikasi ini terlihat dengan kian banyaknya perusahaan-perusahaan riset baru yang muncul, juga bertambahnya jumlah perusahaan riset global yang masuk ke Indonesia.

Menurut Fahmy Sadri, praktisi marketing research yang bergabung di salah satu perusahaan riset terkemuka di Indonesia, saat ini diperkirakan ada 50-an perusahaan yang bergerak di bidang riset pemasaran di Indonesia. Mulai dari perusahaan multnasional hingga perusahaan riset pemasaran lokal ukuran kecil. Saat ini, tercatat tidak kurang dari 12 perusahaan riset global telah masuk ke Indonesia.

”Pada tahun 2008, pangsa pasar kegiatan marketing research di dalam negeri diperkirakan tumbuh sekitar 20 persen. Pada kenyataannya, sekarang banyak perusahaan riset yang overload,” jelasnya. Perkiraan ini hanya menghitung riset di bidang pemasaran saja. Apabila dihitung juga dengan riset Pilkada yang sekarang sedang marak dilakukan, maka pertumbuhan pasar riset di Indonesia bisa lebih besar lagi. (Anang Ghozali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar