Marketing Milestone
- Konsep Local Marketing yang menjadi isu utama di tahun
1980-an, telah menciptakan kontroversi antara pendukung
standarisasi dan lokalisasi (regionalisasi). Konsep ini kemudian
ditengahi dengan teori bahwa implementasi strategi pemasaran global
bukanlah untuk menjawab pertanyaan tentang kebenaran strategi
standarisasi atau lokalisasi, tapi lebih mengarah pada bagaimana
memanfaatkan masing-masing konsep tadi menurut situasi yang ada.
- Theodore Levitt dalam ”The Globalization of Markets”, Harvard Business Review (1983), kembali memaparkan idenya tentang Global Marketing.
Menurutnya, perusahaan global sangat berbeda dengan perusahaan
multinasional. Selain mengadaptasi kultur/budaya setempat,
perusahaan ini juga menetapkan standar produk yang ketat di seluruh
dunia.
- Di tahun 1985, Bund Jackson memperkenalkan konsep Relationship Marketing. Konsep ini berfokus pada produk dan perusahaan sebagai satu unit analisis terhadap people, organisasi dan proses sosial, yang menyatukan mereka dalam sebuah hubungan jangka panjang.
- Di akhir tahun 1980-an, konsep Customer Relationship Management
(CRM) mulai berkembang. Menurut Gronroos, Relationship Marketing
dibangun untuk memelihara dan mengembangkan hubungan antara
pelanggan dan perusahaan hingga tercapainya tujuan masing-masing
pihak. Sedangkan Gummesson melihat Relationship Marketing sebagai
sebuah relationship, networks, dan interactions.
- Melalui Journal of Marketing (1990), “Market Orientation: The
Construct Research Propositions, and Managerial Implication”, Ajay
K. Kohli dan Bernard J. Jaworski memaparkan pendapatnya tentang
konsep Market Orientation. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mempertahankan existing customer, future customer, serta menghilangkan batasan-batasan antardepartemen dalam organisasi. Konsekuensi positif dari Market Orientation adalah peningkatan kinerja perusahaan, shareholder value, serta respon dari pelanggan dan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar