Kamis, 18 Oktober 2012

Marketing Milestone

  • Konsep Local Marketing yang menjadi isu utama di tahun 1980-an, telah menciptakan kontroversi antara pendukung standarisasi dan lokalisasi (regionalisasi). Konsep ini kemudian ditengahi dengan teori bahwa implementasi strategi pemasaran global bukanlah untuk menjawab pertanyaan tentang kebenaran strategi standarisasi atau lokalisasi, tapi lebih mengarah pada bagaimana memanfaatkan masing-masing konsep tadi menurut situasi yang ada.
  • Theodore Levitt dalam ”The Globalization of Markets”, Harvard Business Review (1983), kembali memaparkan idenya tentang Global Marketing. Menurutnya, perusahaan global sangat berbeda dengan perusahaan multinasional. Selain mengadaptasi kultur/budaya setempat, perusahaan ini juga menetapkan standar produk yang ketat di seluruh dunia.
  • Di tahun 1985, Bund Jackson memperkenalkan konsep Relationship Marketing. Konsep ini berfokus pada produk dan perusahaan sebagai satu unit analisis terhadap people, organisasi dan proses sosial, yang menyatukan mereka dalam sebuah hubungan jangka panjang.
  • Di akhir tahun 1980-an, konsep Customer Relationship Management (CRM) mulai berkembang. Menurut Gronroos, Relationship Marketing dibangun untuk memelihara dan mengembangkan hubungan antara pelanggan dan perusahaan hingga tercapainya tujuan masing-masing pihak. Sedangkan Gummesson melihat Relationship Marketing sebagai sebuah relationship, networks, dan interactions.
  • Melalui Journal of Marketing (1990), “Market Orientation: The Construct Research Propositions, and Managerial Implication”, Ajay K. Kohli dan Bernard J. Jaworski memaparkan pendapatnya tentang konsep Market Orientation. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mempertahankan existing customer, future customer, serta menghilangkan batasan-batasan antardepartemen dalam organisasi. Konsekuensi positif dari Market Orientation adalah peningkatan kinerja perusahaan, shareholder value, serta respon dari pelanggan dan karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar