Banyak orang tahu bahwa Avis adalah market leader
dalam bisnis rental mobil di Amerika Serikat. Namun, sebelum mereka
mencapai puncak sukses, tidak banyak yang tahu bahwa perusahaan ini
pernah mengalami masa-masa sulit. Tahun 1962, Hertz adalah pemimpin
pasar dalam bisnis rental kendaraan, Avis hanyalah follower dalam
bisnis ini. “We Try Harder”, itulah salah satu kampanye Avis dalam
mereposisikan kedudukannya terhadap Hertz. Efek yang dihasilkan dari
kampanye ini ternyata sangat dramatis. Dominasi Hertz atas pasar rental
melemah dan Avis menjadi “the right choice” dalam benak pelanggan saat
itu.
Saat itu, sebelum iklan ”We Try Harder” diluncurkan, Avis merupakan
salah satu perusahaan yang tidak menguntungkan dengan pangsa pasar cuma
11% di seluruh wilayah di Amerika. Setahun setelah kampanye tersebut
diluncurkan, Avis mampu menciptakan profit dan bahkan di tahun 1966
mereka berhasil meraih 35% pangsa pasar yang ada di Amerika.
Kasus ini tidak hanya menunjukkan kekuatan sebuah iklan untuk
mendongkrak penjualan, tapi juga merupakan contoh yang menarik tentang
bagaimana sebuah advertising agency bisa bekerjasama secara efektif dengan klien dalam membangun sebuah merek yang sukses.
Paling tidak, ada tiga hal yang mendasari kesuksesan Avis ini.
Pertama, agen mereka yaitu DDB, merekomendasikan manajemen Avis untuk
mengubah secara total customer service mereka dan meningkatkan
produknya sebelum merancang konsep iklan. Kedua, DDB menghabiskan waktu
90 hari untuk mempelajari bisnis Avis dan berbicara dengan para karyawan
mereka. Akhirnya, untuk melibatkan dukungan karyawan Avis dalam
memenuhi janjinya kepada pelanggan, setiap karyawan Avis menerima kopian
iklan dalam amplop gaji mereka sebelum kampanye periklanan dimulai.
Dari tiga hal tersebut, Avis akhirnya berhasil menciptakan brand experience yang khusus dan unik pada brand mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar